Selasa, 25 Maret 2014

Membaca Buku Lebih Baik daripada Pacaran?

7 Alasan membaca buku lebih baik daripada pacaran

Buku adalah teman sejati Anda. Kata-kata bijak ini benar! Satu buku yang bagus dapat mengusir rasa sepi dan memberi segudang pengetahuan. Buku akan mengisi hari-hari Anda dengan indah seperti kekasih Anda. Namun buku bisa jauh lebih baik dari kekasih Anda saat ini? Kenapa?

1. Buku tidak menipu atau menyakiti Anda
Sebuah buku tidak akan pernah menipu atau menyakiti Anda. Berbeda dengan kekasih yang bisa menyakiti atau membohongi Anda kapan pun. Meskipun kadang seorang pengarang buku mempunyai pendapat yang berlainan dengan fakta, setidaknya buku tersebut memberikan referensi tentang suatu hal dari berbagai segi dan pendapat.

2. Buku dapat menunjukkan gambaran nyata dunia
Tidak seperti dunia fantasi cinta Anda, buku akan membuat Anda di dunia nyata. Seorang pacar mungkin membuat Anda sering berkhayal selama beberapa bulan tentang cinta. Tapi buku hanya akan membuat Anda dekat dengan kebenaran. Sebuah buku yang bagus pasti dapat membantu Anda untuk menyingkirkan kelemahan Anda dan menjadi orang yang lebih baik.

3. Tidak akan pernah membuat Anda merasa kesepian
Seorang pencinta buku tidak pernah bisa merasa kesepian. Anda dapat mengandalkan buku Anda untuk hiburan setiap waktu. Sebuah penerbit buku dapat menghibur Anda kapan pun dengan berbagai jenis buku mulai dari fiksi, drama, ketegangan dan bahkan asmara.
Di sisi lain, pacar memberi Anda waktu sesuai jadwalnya. Dia juga mungkin akan meninggalkan Anda dan pergi selama beberapa hari. Tidak seperti pacar, buku tidak akan pernah membuat Anda merasa bosan atau ditinggalkan.

4. Memberi Anda pengetahuan
Dengan membaca, Anda akan menambah ilmu dan pengetahuan Anda. Wawasan menjadi luas, Anda juga menjadi cerdas. Sebaliknya, tidak semua pacar bisa menambah wawasan Anda. Pengetahuan orang berbeda-beda. Jika mendapat pacar yang wawasannya tidak las, bahan obrolan Anda juga tidak akan bermutu.

5. Buku tidak pernah memaksa Anda untuk berubah
Seorang pacar mungkin mengharapkan Anda untuk menjadi lebih ramping, menjadi lebih feminin, lebih seksi bahkan dengan cara memaksa yang sebenarnya tidak Anda inginkan. Di sisi lain, buku tidak akan pernah melakukan semua ini. Dia adalah benda mati yang tidak menuntut macam-macam dari Anda. Justru Anda bisa berubah menjadi lebih baik setelah membaca buku.

6. Anda selalu dapat membeli buku baru
Anda tidak bisa mengganti pacar Anda jika Anda tidak menyukainya. Anda mungkin bisa melakukannya sekali atau dua kali tetapi tidak mungkin untuk mengganti pacar setiap waktu. Di sisi lain, Anda selalu dapat membeli buku baru ketika Anda merasa bosan dengan satu buku.

7. Buku yang bagus bisa menjadi guru kehidupan
Sebuah buku yang bagus pasti dapat mengajarkan perbedaan antara apa yang benar dan apa yang salah. Buku bisa memberi pesan moral dan hikmah dari kehidupan.

Quote: Buku bisa jadi lebih baik dari kekasih Anda, bukan berarti Anda harus memutuskan pasangan dan berpacaran dengan buku. Jadikan buku sebagai sahabat agar Anda tidak merasa sepi dan bertambah pintar. So, let's read a book, guys!

sumber : https://www.facebook.com/permalink.php?id=213260065453160story_fbid=384938061618692

Solusi Menghilangkan Stres Ujian Nasional

Kalo mau ujian emang suka banyak masalah yang muncul. Tujuannya nggak lain nggak bukan buat menguji kesiapan lahir-batin. Tapi, tenang! Semua ada solusinya


BELAJAR MENTAL MELULU
Yoi. Ini sindrom yang biasa muncul menjelang tes-tesan! Makin dekat hari H-nya, otak makin susah menyerap pelajaran. Sindrom ini muncul bukan karena otak. Tapi, karena kita panik. Otak kita jejali dengan berbagai materi pelajaran secara paksa. Dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Solusi:
1. Seminggu sebelum UN bikin pointers materi-materi pelajaran di kertas kecil yang bisa dikantongi ke mana-mana. Pointers ini ibarat password otak: kunci untuk membuka file-file memori otak. Jadi, nggak perlu mempelajari ulang materi-materi pelajaran UN, begitu baca pointers ingatan kita akan dipanggil kok.
2. Dua atau tiga hari menjelang UN, wajib menjauhi buku-buku pelajaran juga kertas kecil berisi pointers materi-materi pelajaran tadi. Lakukan apapun yang kita senangi, supaya perasaan happy. Kalo perasaan udah happy, otomatis otak jadi rileks. Nah, dalam kondisi rileks, memori otak akan lebih kinclong!

TAKUT KAGAK LULUS
Katanya, hidup ini nggak boleh ngebayangin yang enak-enak aja. Kudu balance dengan ngebayangin yang pait-pait.
Solusi :
Ngebayangin nggak lulus emang harus. Tapi, sambil ngebayangin nggak lulus, kita juga harus ngumpulin info seputar kesialan itu. Maksudnya, kalo emang nanti nggak lulus, apa yang bisa dilakukan? Ngulang lagi atau ada jalan lain? Kalo tau bahwa kita bisa melakukan sesuatu jIka benar-benar nggak lulus, kita nggak akan stres, bro!

TAKUT SAMA MATA PELAJARAN TERTENTU
Setiap orang pasti punya kelemahan di salah satu mata pelajaran. Kalo tuh mata pelajaran masuk dalam daftar mata pelajaran yang diujikan di UN, gimana jadi nggak was-was, heh?
Solusi :
Untuk mata pelajaran yang satu ini, coba kasih perhatian lebih. Lebihin porsi belajarnya, lebihin juga konsentrasi buat mengulik mata pelajaran tersebut. Mudah-mudahan materi pelajarannya nempel dikit-dikit. Kalo nggak juga? Ya emang udah takdir.

TAKUT NGGAK BISA BANGUN PAGI
Ugh! Kenapa yang namanya tes-tesan mostly diselengarakan di pagi hari ya? Padahal, semua orang juga tau kalo yang namanya bangun pagi itu adalah yang terberat di dunia! (Halah!)
Solusi :
Nggak ada cara lain selain minta bantuan banyak pihak! Di hari H nanti, jangan lupa nyalain weker (minimal 2: jam weker dan alarm ponsel). Terus, titip pesan dari malamnya ke bokap, nyokap, kakak, adik, pembantu, sopir…. Kalo perlu sampe tukang roti keliling yang pagi-pagi udah muter dengan gerobak tet-tot…, tet-totnya! Suruh mereka ngebangunin lo dengan berbagai cara. Dari mulai diteriakin, dikitikin, sampe disiram air atau digaplok, it’s O.K!

TAKUT NGGAK BISA NYONTEK
Hah! Mungkin kedengarannya sesat. Tapi, kenyataan berbicara bahwa lebih dari sembilan puluh persen kepala akan memikirkan gimana cara mencari celah buat nyontek ketika UN berlangsung.
Solusi :
Tipsnya cuma satu: banyak-banyak usaha sendiri. Juga berdoa! Sebab, inget kata pepatah: sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Artinya: meski kita udah bikin konspirasi tingkat tinggi dengan teman-teman plus udah menyiapkan plan A, plan B, dan plan C buat nyontek, kalo takdir berkata lain nasib sial nggak bisa ditolak, man!

MENGIRA-NGIRA SI PENGAWAS
Entah kenapa, sosok pengawas UN yang tergambar di pelupuk mata yang sangar melulu.
Solusi :
Mulai hari ini, coba bayangin sosok pengawas UN yang asik. Wajahnya memperlihatkan aura bersahabat.  Ramah, suka becanda, suka ngasih tebak-tebakan begitu udah ngeliat murid-murid mukanya kenceng, suka…. Atau, bayangin sosok pengawas UN yang polos (baca: agak blo’on).

ACARA GAUL BATAL
Menjelang UN semua orang mendadak sibuk belajar. Nggak terkecuali mereka yang masuk dalam daftar anak bengal!
Solusi :
Ngeliat dampaknya yang kurang bagus bagi kesehatan jiwa kita, kesimpulannya acara bergaul mustinya tetap dipertahankan durasinya. Hanya aja, mungkin frekuensinya yang diatur. Misalnya, nggak tiap hari, but ada beberapa hari yang dipake buat bergaul pol-polan.

LESS TIME FOR YAYANG
Ssst…, the chemistry of love konon bagus banget buat kita lho! So, kalo waktu buat ketemuan sama pacar or gebetan berkurang banyak…. Wah, bahaya!
Solusi :
Support dari pacar or gebetan perlu banget sih. Cuma, cara memperolehnya nggak musti lewat ketemuan kok. Coba intensifkan SMS dan telepon. Tinggal cari waktu yang aman (maksudnya bukan di jam-jam kita atau dia harus belajar or istirahat gitu), hajar deh!
Eh, inget: jangan ngobrolin pelajaran atau persiapan UN lagi. Makin suntuk!

DENGER BANYAK NASEHAT
Emang udah kebiasaan tuh begitu! Hampir tiap hari ngedenger omongan kayak gitu, bukannya senang karena ngerasa diperhatiin, justru jadi sebel. Annoying, brur!
Solusi :
1. Bilang terus terang ke yang ngasih nasehat supaya jangan sering-sering ngasih nasehat. Cukup sesekali tapi di momen yang tepat. Itu lebih kena!
2. Umumnya, orang ngasih nasehat lantaran nggak ngeliat dengan mata-kepala sendiri kalo orang yang dinasehatin melakukan apa yang dia nasehatin. Makanya, sebelum disuruh belajar, kasih liat kalo kita sedang belajar. Gitu seterusnya.

NGE-LIST “MITOS” TENTANG UN
Yoi. Cerita-cerita kayak: kalo salah satu bagian kertas UN lembab lantaran kena keringat alamat nggak lulus karena komputer nggak bisa memprosesnya. Atau, kalo menghitamkan bulatan di kertas komputernya terlalu kereng juga komputer nggak bisa memprosesnya. Dan lain-lain…, dan lain-lain!.
Solusi :
Kalo ngedenger cerita-cerita “menyeramkan” seputar UN, mending buru-buru sumpel kuping dengan earphone MP3. Kalo nggak, cabut! Pokoknya, intinya jauhi sumber yang menyebarkan cerita-cerita tersebut. Jangan malah mendekat dan mengulik lebih jauh. Nggak guna lah…. Gimana kalo telanjur denger dan kepikiran? Talk to your self, “Sebodo amat! Yang penting jalanin dulu!”.

sumber : http://www.untukku.com/artikel-untukku/stress-ujian-nasional-ada-cara-ngatasin-hal-itu-untukku.html